Tragis! Gegara Knalpot Brong, Dua Pemuda Tikam Temannya Sendiri di Jogja

Peristiwa berdarah kembali terjadi di Yogyakarta. Hanya karena persoalan knalpot brong, dua orang pemuda tikam temannya sendiri hingga mengalami luka serius. Insiden ini terjadi di sebuah warung angkringan di kawasan Jalan Magelang, Sleman, pada Sabtu dini hari, 26 April 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Peristiwa pemuda tikam temannya ini bermula dari adu mulut yang berujung pada aksi kekerasan menggunakan senjata tajam.

Menurut keterangan saksi mata yang juga merupakan pemilik angkringan, Bapak Agus (50), kejadian bermula ketika korban, yang diketahui bernama Roni (22), menegur dua orang temannya, yakni Sandi (21) dan Bima (20), terkait suara bising knalpot brong sepeda motor mereka. “Korban bilang suara knalpot mereka mengganggu pengunjung lain. Tapi, kedua temannya itu tidak terima dan malah marah-marah,” ujar Bapak Agus dengan nada heran. Pertengkaran mulut semakin memanas hingga akhirnya berujung pada aksi pemuda tikam temannya menggunakan pisau lipat.

Dalam keributan tersebut, Sandi dan Bima secara bersama-sama menyerang Roni. Sandi diduga mengeluarkan pisau lipat dan menusuk Roni beberapa kali di bagian perut dan dada. Melihat kejadian mengerikan itu, Bapak Agus dan beberapa pengunjung lain berusaha melerai, namun pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor mereka. Korban yang bersimbah darah segera dilarikan ke Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta oleh warga dan petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian tidak lama setelah menerima laporan.

Kapolsek Mlati, Kompol Yulianto, S.H., saat memberikan keterangan pers pada Sabtu siang, 26 April 2025, membenarkan adanya kasus pemuda tikam temannya yang dipicu masalah knalpot brong. “Kami telah mengamankan kedua pelaku, Sandi dan Bima, beberapa jam setelah kejadian di kediaman masing-masing yang berada di wilayah Sleman. Saat ini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Mlati,” jelas Kompol Yulianto. Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa pisau lipat yang digunakan pelaku untuk melakukan penikaman.

Lebih lanjut, Kompol Yulianto mengungkapkan bahwa korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dideritanya. Pihaknya akan menjerat kedua pelaku dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat secara bersama-sama, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Kasus pemuda tikam temannya ini menjadi pengingat betapa mudahnya emosi sesaat dapat berujung pada tindakan kriminal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu menyelesaikan setiap permasalahan dengan kepala dingin dan menghindari tindakan kekerasan.

Mengenal Lebih Dekat Keindahan Budaya Jogja yang Memikat Hati!

Yogyakarta, atau yang akrab disapa Jogja, bukan hanya sekadar kota pelajar. Lebih dari itu, Jogja adalah sebuah permata budaya yang memancarkan keindahan tradisi, seni, dan filosofi hidup yang mendalam. Mengenal budaya Jogja berarti menyelami kekayaan warisan leluhur yang masih lestari di tengah modernitas, sebuah pengalaman yang akan memikat hati setiap pengunjung.

Salah satu ikon budaya Jogja yang paling dikenal adalah Keraton Yogyakarta. Sebagai pusat pemerintahan dan pelestarian budaya Jawa, Keraton menyimpan arsitektur yang megah, koleksi seni dan artefak bersejarah yang tak ternilai harganya, serta tradisi dan upacara adat yang masih dijalankan dengan khidmat. Mengunjungi Keraton adalah gerbang untuk memahami akar sejarah dan filosofi budaya Jawa yang adiluhung.

Seni pertunjukan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari keindahan budaya Jogja. Tari tradisional seperti Tari Serimpi dan Tari Bedhaya dengan gerakan anggun dan makna simbolis yang mendalam, wayang kulit yang sarat akan nilai-nilai kehidupan, serta gamelan dengan alunan musiknya yang khas, adalah representasi kekayaan seni yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Menyaksikan pertunjukan seni di Jogja akan memberikan pengalaman yang memukau dan menambah wawasan tentang kearifan lokal.

Kerajinan tangan Jogja juga memiliki daya tarik tersendiri. Batik dengan motif dan filosofi yang beragam, perak Kotagede dengan keindahan ukirannya, gerabah Kasongan dengan bentuknya yang unik, serta lukisan dan seni kontemporer yang terus berkembang, menunjukkan kreativitas dan keahlian para pengrajin Jogja. Memiliki atau sekadar mengagumi hasil karya seni dan kerajinan Jogja adalah cara untuk membawa pulang sebagian dari keindahan budaya kota ini.

Falsafah hidup masyarakat Jogja yang santun, ramah, dan menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong juga merupakan bagian penting dari keindahan budayanya. Interaksi dengan masyarakat lokal akan memberikan Anda pengalaman yang hangat dan otentik, merasakan keramahan yang menjadi ciri khas Jogja.

Tak ketinggalan, kuliner tradisional Jogja juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mengenal budayanya. Gudeg dengan cita rasa manis gurihnya, sate klathak yang unik, nasi gudeg yang legendaris, serta berbagai jajanan pasar tradisional lainnya akan memanjakan lidah Anda dan memberikan cita rasa otentik Jogja.

Klego, Sensasi Soto dan Tauco yang Menggoyang Lidah, Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba

Pekalongan, kota batik yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah, tidak hanya terkenal dengan batiknya yang indah, tetapi juga dengan kulinernya yang unik dan menggugah selera. Salah satu hidangan khas Pekalongan yang wajib dicoba adalah Klego. Klego adalah perpaduan antara soto dan tauco yang menghasilkan cita rasa yang kaya dan kompleks.

Keunikan Klego

Klego memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan soto dari daerah lain. Keunikan tersebut terletak pada penggunaan tauco sebagai salah satu bumbu utamanya. Tauco memberikan rasa gurih, asam, dan sedikit manis yang khas pada kuah soto. Selain itu, Klego juga dilengkapi dengan berbagai macam isian, seperti daging sapi, jeroan, tauge, dan bihun.

Rasa yang Menggugah Selera

Klego memiliki rasa yang kaya dan kompleks Perpaduan antara kuah soto yang gurih, tauco yang asam manis, dan isian yang beragam menciptakan sensasi rasa yang menggoyang lidah. Hidangan ini sangat cocok disantap saat cuaca dingin atau saat Anda sedang ingin menikmati hidangan yang hangat dan berkuah.

Tempat Mencicipi Klego

Klego dapat ditemukan di berbagai warung makan dan restoran di Pekalongan. Salah satu tempat yang terkenal dengan Klegonya adalah Soto Klego H. Kunawi. Warung makan ini terletak di Gang 5, Klego, Pekalongan Timur.

Tips Menikmati Klego

Klego paling nikmat disantap saat masih hangat. Anda juga bisa menambahkan sambal atau kerupuk untuk menambah kenikmatan hidangan ini.

Klego, Warisan Kuliner yang Patut Dilestarikan

Klego bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga merupakan bagian dari warisan kuliner Pekalongan yang patut dilestarikan. Rasanya yang unik dan menggugah selera membuat hidangan ini selalu menjadi favorit masyarakat Pekalongan dan wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

Kesimpulan

Jika Anda sedang berada di Pekalongan, jangan lupa untuk mencicipi Klego. Hidangan ini akan memberikan Anda pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Penting bagi kita untuk selalu mengedepankan akal sehat dan tidak mudah terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak jelas. Kita juga harus memperkuat iman dan taqwa agar tidak mudah terjerumus ke dalam kesesatan.

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun! Sopir Truk Tewas Tertimbun Longsor Saat Antri Galian di Bogor

Kabar duka menyelimuti wilayah Bogor, Jawa Barat, setelah seorang sopir truk ditemukan tewas akibat tertimbun longsor, sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa tragis ini terjadi di area galian tanah di Kampung Cigareng, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Lokasi galian yang rawan dan kondisi tanah yang labil diduga menjadi faktor utama terjadinya bencana ini.

Kronologi Longsor Maut

Kejadian nahas ini bermula ketika sejumlah truk sedang mengantri untuk mengambil muatan tanah di lokasi galian. Korban yang diketahui bernama Jajang (45 tahun), merupakan sopir salah satu truk tersebut.

Menurut saksi mata, tiba-tiba tebing tanah di sekitar area galian longsor secara tiba-tiba dan material longsoran langsung menimpa truk yang dikendarai oleh korban. Diduga kuat, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu terjadinya longsor.

“Tiba-tiba saja longsor, padahal lagi antri mau muat tanah. Kasihan Pak Jajang langsung ketiban,” ujar salah seorang saksi mata di lokasi kejadian.

Evakuasi Dramatis dan Identifikasi Korban

Proses evakuasi korban berlangsung dramatis dan memakan waktu cukup lama. Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor, TNI/Polri, dan relawan berusaha keras untuk mencapai kabin truk yang tertimbun material longsor.

Setelah beberapa jam berjibaku dengan lumpur dan tanah, tim evakuasi akhirnya berhasil mengeluarkan jenazah korban dalam kondisi yang memprihatinkan. Jenazah kemudian diidentifikasi sebagai Jajang, sopir truk yang sedang menunggu giliran untuk mengambil muatan.

Duka Mendalam dan Imbauan Kewaspadaan

Kepergian Jajang meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan seprofesinya. Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai para pekerja di area pertambangan dan galian tanah, terutama saat kondisi cuaca tidak mendukung.

Pihak berwenang mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para pekerja di sektor pertambangan dan galian tanah, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan kerja. Pemeriksaan kondisi tanah dan cuaca sebelum melakukan aktivitas sangat penting untuk mencegah terjadinya kejadian serupa. Investigasi lebih lanjut terkait standar keamanan di lokasi galian juga perlu dilakukan.

Kota Yogyakarta Tarif ITF Bawuran Olah Sampah, Lebih Murah?

Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah perkiraan berdasarkan analisis konteks dan sifat media daring yang berfokus pada berita lokal. Untuk informasi yang lebih akurat, disarankan untuk mengunjungi situs web JogjaKompas.it dan mencari informasi pada halaman “tentang kami”, atau menghubungi mereka secara langsung.

Tarif ITF Bawuran untuk Kota Yogyakarta: Lebih Murah?

Pemerintah Yogyakarta sedang berupaya untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul terkait pemanfaatan Instalasi Pengolahan Sampah (ITF) Bawuran. Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah negosiasi tarif pengolahan sampah.

Potensi Tarif Lebih Murah

Haryadi Suyuti, berharap agar kerja sama ini dapat memberikan tarif yang lebih murah bagi kota . Hal ini dikarenakan kerja sama yang akan dijalin adalah antara pemerintah daerah, bukan antara pemerintah daerah dengan pihak swasta.

“Kami berharap kerja sama Pemkot dan Pemkab ini bisa mendapatkan perlakuan spesial karena bukan bisnis to bisnis, tetapi bisa pemerintah to pemerintah, dan itu bisa lebih murah 1 sedikit,” ujar Haryadi Suyuti.  

Tarif yang Diperkirakan

Pemerintah Kabupaten Bantul memperkirakan tarif pengolahan sampah di ITF Bawuran sebesar Rp 450.000 per ton. Tarif ini akan diformalkan dalam peraturan tarif pengelolaan sampah agar seragam.

Kapasitas ITF Bawuran

ITF Bawuran memiliki kapasitas pengolahan sampah sekitar 300 ton per hari. Dengan kapasitas ini, diharapkan ITF Bawuran dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Kota Yogyakarta dan wilayah sekitarnya.

Manfaat bagi Kota Yogyakarta

Pemanfaatan ITF Bawuran diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Kota Yogyakarta, antara lain:

  • Mengurangi Beban TPA Piyungan:
    • Dengan adanya ITF Bawuran, beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan dapat dikurangi.
  • Pengolahan Sampah yang Lebih Efisien:
    • ITF Bawuran menggunakan teknologi yang lebih modern dan efisien dalam mengolah sampah.
  • Mengurangi Dampak Lingkungan:
    • Pengolahan sampah yang lebih baik dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kata Kunci :

  • Tarif ITF Bawuran
  • Pengolahan sampah Yogyakarta
  • ITF Bawuran Bantul
  • Kerja sama sampah Yogyakarta
  • Solusi sampah Yogyakarta

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta dapat teratasi dengan lebih baik dan efisien.