Mengintip Gladi Resik Agung Garebeg Besar: Pelestarian Tradisi Keraton Yogyakarta

YOGYAKARTA – Jelang perhelatan akbar Garebeg Besar Idul Adha 1446 Hijriah, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar gladi resik (latihan terakhir) pada Selasa pagi, 8 April 2025, di area Alun-alun Utara. Gladi resik ini menjadi momen penting untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian upacara adat yang kaya akan tradisi keraton tersebut.

Gladi resik Garebeg Besar ini melibatkan ratusan abdi dalem (pelayan keraton) yang mengenakan pakaian adat lengkap. Mereka dengan khidmat mengikuti setiap tahapan prosesi, mulai dari penyiapan gunungan (tumpukan hasil bumi), kirab prajurit keraton, hingga prosesi pembagian gunungan kepada masyarakat. Setiap detail dalam tradisi keraton ini dilatih secara seksama agar pelaksanaannya nanti berjalan sesuai dengan pakem yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Garebeg Besar sendiri merupakan salah satu dari tiga upacara Garebeg utama yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta setiap tahunnya. Upacara ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dan sekaligus untuk memperingati Hari Raya Idul Adha. Sebagai bagian dari tradisi keraton, Garebeg Besar memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Yogyakarta.

Dalam gladi resik yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut, tampak pula beberapa sentana dalem (keluarga keraton) yang turut menyaksikan jalannya latihan. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi keraton ini agar tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman. Gladi resik ini juga menjadi kesempatan bagi para abdi dalem yang lebih muda untuk belajar dan memahami setiap detail prosesi dari para senior.

Pelaksanaan gladi resik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan secara langsung persiapan upacara adat yang sakral ini. Mereka dapat melihat bagaimana tradisi keraton dipertahankan dengan begitu teliti dan khidmat. Setiap gerakan, setiap tata cara, memiliki makna filosofis yang mendalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Yogyakarta.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat secara konsisten terus melestarikan berbagai tradisi keraton, termasuk Garebeg Besar, sebagai wujud tanggung jawab dalam menjaga kekayaan budaya bangsa. Upacara ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan spiritual yang tinggi. Gladi resik yang dilaksanakan menjadi bukti keseriusan keraton dalam mempersiapkan perhelatan akbar ini agar dapat berjalan lancar dan khidmat. Masyarakat Yogyakarta pun antusias menyambut pelaksanaan Garebeg Besar yang selalu menjadi daya tarik dan kebanggaan.